10/10/2010 22:32

KOPI: Bikin Otak Encer Tetapi Bikin Marah

Tulisan ini bukan tulisan asli saya,,tetapi saya menyadurnya untuk anda...semoga bermanfaat;

(admin)

 

Kopi memiliki nutrisi yang bagus, membuat otak encer kembali setelah kelelahan. Tapi juga bisa bikin marah

Hidayatullah.com--Kopi sering disejajarkan dengan rokok, karena dipandang membahayakan kesehatan. Sejatinya kopi juga memiliki nutrisi yang bagus, antara lain membuat otak jadi encer kembali setelah kelelahan.

 

Kandungan Kafein

Zat alkaloid yang berasa pahit dan tidak berbau itu ditemukan oleh Dr. Philippe Sylvester Duvour. Duvour menemukan zat-zat kimia dalam kopi secara akurat dan mengujinya pada manusia. Dari penelitiannya itu ia berkesimpulan bahwa ada orang dapat menikmati kopi dengan nyaman, tetapi ada juga yang tidak. Selain itu ia juga menemukan ada sebagian kecil orang yang malah dapat tidur lebih nyenyak setelah minum kopi, karena biji kopi melenyapkan kekhawatiran dan kegelisahan dalam diri mereka.

 

Usir Rasa Kantuk

Salah satu penelitian yang dilakukan oleh Dr. J. Murdoch Ritchie, yang dituangkan dalam karyanya yang berjudul The Pharmatological Basis of Therapeutic. Sisi positif kafein menurut Ritchie, menjadikan aliran pikiran lebih cepat dan jernih serta mengusir rasa kantuk dan lelah. Adapun mekanisme kerja kafein yang memblokade reseptor adenosin. Adenosin ini adalah neurotransmitter yang menenangkan. Setelah mengkonsumsi kafein, seseorang bisa meraih pencapaian intelektual yang lebih tinggi. Berkat kafein pula, aktivitas motorik dan rangsangan pancaindra jadi lebih lancar.

Disamping kafein, kopi juga mengandung asam fenolat yang bersifat antioksidan. Efek kafein itu akan terasa setelah mengkonsumsi satu atau dua cangkir kopi. Detak jantung meningkat, pembuluh darah melebar, yang menyebabkan pergerakan cairan dan kotoran padat dalam tubuh dipercepat.

Zat kafein ini kemudian mengendap di dalam tubuh selama tiga hingga lima jam. Namun untuk ibu hamil kafein mengendap lebih lama dalam tubuh tujuh hingga delapan jam, sedangkan pada bayi berusia kurang dari enam bulan bisa bertahan hingga 24 jam. Itu sebabnya ibu hamil dan menyusui tidak disarankan minum kopi. Hati-hati juga dengan teh, sebab teh mengandung kafein bila dikonsumsi terlalu banyak.

 

Cepat Marah

Sisi negatif minum kopi dalam jumlah banyak akan mengalamai kekhawatiran kronis, gelisah, dan lekas marah. Dengan mengkonsumsi kopi dalam dosis besar, yang setara dengan sepuluh cangkir kopi kental yang diminum berturut-turut, akan menghasil efek beracun berupa muntah, demam, kedinginan, dan mengalami kebingungan mental.

Meskipun begitu salah jika menganggap kopi sebagai minuman berbahaya, sebab menurut Food and Drug Administration (US-FDA), kopi diklasifikasikan aman sejak tahun 1958. The American Medical Association (AMA) juga berpendapat sama, sehingga bagi Anda penikmat kopi dan teh dalam jumlah moderat tidak perlu khawatir terhadap pengaruh kafein bagi kesehatan asalkan diseimbangi dengan perilaku moderat pula. [pko/www.hidayatullah.com]

 

Jika mulai pikun, disarankan meminum kopi. Demikian temuan terbaru yang menyatakan, kopi mampu memperkuat daya ingatan

Hidayatullah.com--Tak selamanya kopi berdampak buruk untuk kesehatan tubuh. Minum lima cangkir kopi sehari terbukti mampu memperkuat daya ingatan pada penderita Alzheimer (pikun) yang kerap ditandai dengan gangguan daya ingatan.

Hasil penelitian terbaru menunjukkan, kafein menghambat produksi pembentukan plak-plak protein yang menjadi ciri khas penyakit ini. Penelitian sebelumnya juga menyebutkan daya proteksi dari kafein.

Namun begitu, Anda jangan bergembira dulu. Studi ini bukan berarti pasien demensia dianjurkan minum kafein. Dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk melihat efek serupa pada manusia.

Dalam uji coba yang dilakukan terhadap 55 ekor tikus di Universitas Florida, AS, hewan mengerat ini sengaja dibiakkan untuk mengembangkan gejala-gejala penyakit Alzheimer. Mulanya, peneliti menggunakan tes kemampuan perilaku untuk memastikan tikus percobaan ini menunjukkan tanda-tanda gangguan ingatan saat berusia antara 18 hingga 19 bulan, yang setara dengan usia 70 tahun pada manusia.

 

Lalu, separuh dari 55 ekor tikus diberikan kafein dalam air minum. Sisanya hanya air minum biasa. Tikus ini diberikan kafein yang setara dengan lima cangkir kopi sehari atau sekitar 500 miligram kafein. Menurut peneliti, jumlah ini sama dengan dua cangkir kopi khusus, seperti kopi latte atau cappuccino yang biasa disajikan di kedai kopi, 14 cangkir teh atau 20 minuman soft drink.

Saat dites kembali dua bulan kemudian, tikus yang diberi minuman kafein mampu menunjukkan hasil tes yang lebih baik dalam hal daya ingatan dan keterampilan berpikir, dan memiliki performa sama baiknya dengan tikus di usia sama yang tidak mengidap demensia.

Selain itu, otak pada tikus yang minum kafein menunjukkan hampir 50 persen mengalami pengurangan kadar protein beta amyloid, yang membentuk gumpalan destruktif pada otak pasien demensia.

 

Hasil tes lebih lanjut juga menunjukkan, kafein mempengaruhi produksi dua enzim yang dibutuhkan untuk memproduksi beta amyloid.

Peneliti juga menyebutkan bahwa kafein mampu menekan perubahan peradangan di otak yang dapat mengarah ke produksi protein yang berlebihan.

Sedangkan penelitian sebelumnya juga menyebutkan, kafein bila diberikan pada usia dewasa muda, dapat melindungi tubuh terhadap masuknya gangguan ingatan.

Namun begitu, masih dibutuhkan penelitian pada manusia untuk melihat dampaknya. Peneliti masih belum yakin, apakah asupan kafein dalam jumlah lebih rendah akan sama efektifnya, meski kebanyakan orang masih tergolong aman bila mengkonsumsi 500 miligram kafein sehari. [bbc/hat/www.hidayatullah.com]

—————

Back


Contact

Biologi-Smada